Deli Serdang, kedantv.com – Isu bahwa Nofri (43), pelaku penembakan terhadap personel Satresnarkoba Polresta Deli Serdang, mengalami gangguan jiwa akhirnya terbantahkan. Polisi memastikan pria asal Jalan Sidomulyo, Gang Keluarga, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, dalam kondisi normal dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul, menegaskan bahwa saat diinterogasi, pelaku tidak menunjukkan tanda-tanda sebagai orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
“Sejauh ini kami belum bisa memastikan pelaku ODGJ. Saat kami interogasi, dia normal,” ujar Jhonson, Sabtu (8/1/2025).
Setelah penangkapan oleh tim gabungan dari Polda Sumut dan Satresnarkoba Polresta Deli Serdang, proses hukum terhadap pelaku kini ditangani Polsek Medan Tembung.
Kronologi Brutal: Polisi Ditembak Saat Menangkap Bandar Narkoba
Insiden penembakan terjadi pada Rabu (5/2/2025) sekitar pukul 14.00 WIB di Jalan Sidomulyo, Gang Keluarga, Desa Sei Rotan. Saat itu, Bripka Bagus Maulana (31) sedang berupaya menangkap seorang bandar narkoba. Namun, tiba-tiba Nofri muncul dari belakang, memukul kepala Bripka Bagus hingga jatuh, lalu merampas pistolnya.
Dalam kondisi tergeletak di tanah, Bripka Bagus langsung ditembak di bagian dada kanan, tepat di dekat sendi lengan. Peluru masih bersarang di tubuhnya, dan ia kini menjalani perawatan intensif di RS Haji Medan.
Kapolresta Deli Serdang, KBP Raphael Sandy Cahya Priambodo, membenarkan kejadian tersebut.
“Pelaku yang kami tangkap adalah warga sipil yang menembak polisi. Setelah menembak, bandar narkoba yang seharusnya ditangkap berhasil melarikan diri,” jelasnya.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa 9 gram sabu.
Kapolda Sumut: Tidak Ada Ruang bagi Pelaku Narkoba
Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto memastikan bahwa pihaknya tengah menyelidiki kasus ini lebih lanjut.
“Anggota saya ditembak ketika hendak menangkap bandar narkoba. Dia ditembak di bagian dada dan kini masih dirawat di rumah sakit,” ujar Irjen Whisnu.
Mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri itu menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi celah bagi pelaku narkoba.
“Pemberantasan narkoba adalah prioritas kami. Tidak ada ruang bagi bandar dan jaringan narkoba di Sumatera Utara,” tegasnya.
Saat ini, fokus kepolisian adalah pemulihan Bripka Bagus serta pengejaran terhadap bandar narkoba yang melarikan diri.