Anggota DPRD Medan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Roma Uli Silalahi, saat menggelar santunan dan tali asih kepada anak-anak yatim sebelum dimulainya sesi kedua Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) di Lapangan Zeze Futsal, Jalan Marelan Raya Gang Sepakat, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Minggu (23/03/2025). (Foto: Dok. kedantv.com).

Sosperda Medan Berubah Jadi Santunan? Acara Molor Hingga Magrib, Publik Bertanya-Tanya!

Komentar
X
Bagikan

Medan, kedantv.com – Acara Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosperda) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh yang digelar oleh Anggota DPRD Medan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Roma Uli Silalahi, pada Minggu (23/03/2025) di Lapangan Zeze Futsal, Jalan Marelan Raya Gang Sepakat, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, menuai tanda tanya besar.

Sesi kedua sosialisasi ini dijadwalkan berlangsung pukul 15.00 WIB dengan fasilitas yang sama seperti sesi pertama, termasuk tenda, kursi, dan podium untuk narasumber. Namun, hingga pukul 18.00 WIB, acara Sosperda tidak kunjung dimulai.

Pantauan wartawan di lokasi menunjukkan bahwa di jam yang seharusnya menjadi waktu dimulainya sesi kedua Sosperda, Roma Uli Silalahi justru menggelar santunan dan tali asih bagi anak-anak yatim. Fasilitas yang sebelumnya digunakan untuk Sosperda sesi pertama pun dimanfaatkan kembali dalam kegiatan tersebut.

Setelah kegiatan santunan selesai, peserta Sosperda sesi kedua mulai berdatangan dan melakukan registrasi kepada panitia. Namun, dalam tenda acara, justru terpampang banner bertuliskan Silaturahmi Ramadhan 1446 H & Buka Puasa Bersama, H. Zuljarnain, SE selaku Ketua Romauli Center & BD. Hj. Roma Uli Silalahi selaku Anggota DPRD Medan.

Punlik bertanya-tanya, apakah acara Sosperda benar-benar akan dilaksanakan atau hanya sekadar formalitas belaka.

Panitia akhirnya memberikan klarifikasi bahwa Sosperda akan digelar beriringan dengan acara buka puasa bersama antara Tim Sukses Roma Uli Silalahi dan kelompok ibu-ibu perwiridan yang diperkirakan berjumlah 100 orang. Namun, berbeda dengan sesi pertama yang menghadirkan bingkisan dan amplop berisi uang, pada sesi kedua belum ada kejelasan apakah hal serupa akan dilakukan.

Sulia, seorang warga Marelan yang menghadiri sesi pertama Sosperda, mengaku senang mendapatkan informasi tentang perumahan kumuh, tetapi lebih gembira dengan bingkisan dan amplop yang diterimanya.
“Wah luar biasa, jadi pemimpin itu harus mengayomi masyarakat. Ada kasih amplop juga, lumayan buat Lebaran,” ujar Sulia dengan senyum lebar.

Namun, pertanyaan besar muncul di sesi kedua: apakah bingkisan dan amplop kembali dibagikan, atau justru acara ini hanya menjadi ajang silaturahmi tanpa realisasi sosialisasi?

Menurut informasi panitia, Mirisnya, acara Sosperda sesi kedua ini tidak menghadirkan narasumber dari dinas terkait maupun pemerintah kecamatan, yang seharusnya berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

Spekulasi pun mencuat, apakah panitia sengaja menunda acara hingga malam agar wartawan yang hadir lebih dulu meninggalkan lokasi, sehingga mereka bisa lebih leluasa melaksanakan rencana mereka tanpa liputan media?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *